Rakyat Semua Etnis di Tiongkok Rayakan Imlek Tahun Kelinci
  2011-02-04 13:53:02  CRI

Tanggal 3 Februari kemarin adalah hari tahun baru Imlek. Rakyat di berbagai daerah seluruh Tiongkok merayakannya dengan mengadakan aneka kegiatan sesuai dengan adat dan kebiasaan setempat, suasana meriah hari raya meliputi pekan kelenteng di Beijing, paviliun Tiongkok Ekspo Shanghai, dan rumah-rumah penduduk korban bencana gempa bumi di kota baru Beichuan.

Sejak malam menjelang hari tahun baru Imlek sampai keesokan harinya, Beijing diramaikan oleh letupan petasan dan kembang api, sampah bekas petasan dan kembang api yang berserakan di seluruh kota mencapai 2.380 ton, dan taman-taman di kota Beijing kemarin telah menerima tamu sebanyak 218.000 orang, bertambah hampir 30 persen daripada masa sama tahun lalu.

Pavisliun Tiongkok Ekspo Shanghai menjadi tempat tujuan wisatawan pada hari raya, pagi-pagi begitu dibuka, seribuan pengunjung sudah mengalir masuk.

Kota kabupaten baru Beichuan yang selesai dibangun belum lama berselang setelah gempa bumi dihias indah dengan lampion merah dan pita warna-warni.

Di kota es Harbin, Tiongkok utara, suasana meriah hari raya kental terasa meski udara sangat dingin. Sedang kota Sanya, Provinsi Hainan di Tiongkok selatan yang hangat ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai penjuru untuk berlibur.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040