Gunung Huangshan
  2014-12-09 09:43:23  CRI

Pohon Cemara "Penyambutan Tamu" di Gunung Huangshan

 

Gunung Huangshan yang terletak di Provinsi Anhui, Tiongkok Timur dianggap sebagai gunung yang paling khas dan paling indah di Tiongkok. Tahun 1990, Gunung Huangshan dicantumkan dalam Daftar Warisan Alam dan Kebudayaan Dunia.

Di Tiongkok ada peribahasa yang berbunyi: sepulang dari lima gunung paling terkenal Tiongkok, tidak mau mengunjungi gunung yang lain; setelah pulang dari Gunung Huangshan, lima gunung terkenal itu pun tak usah dikunjungi. Dari peribahasa ini dapat terlihat betapa istimewa dan anggun Gunung Huangshan itu.

Gunung Huangshan terletak di daerah pemandangan Gunung Huangshan bagian tengah selatan Tiongkok, dengan luasnya mencapai 1200 kilometer persegi. Gunung Huangshan sangat tinggi dan jurangnya sangat dalam sehingga iklim di daerah itu lain di kaki gunung lain di puncak. Gunung Huangshan sangat terkenal dengan banyaknya awan, kelembaban dan banyak turun hujan. Iklim itulah memberikan dukungan bagi keanekaragaman flora dan fauna.

Gunung Huangshan terkenal dengan pohon tusam, batu, awan dan mata air hangat.

Pohon tusam adalah pohon yang paling banyak terdapat di Gunung Huangshan. Pohon tusam yang berusia seratus tahun lebih berjumlah 10 ribu batang lebih di Gunung Huangshan. Pohon-pohon tusam yang aneka ragam membentuk pemandangan yang ajaib dan pantas disebut sebagai pemandangan indah nomor satu Gunung Huangshan. Pohon-pohon tusam itu kebanyakan tumbuh di sela batu dan cadas. Mereka berurat berakar dan tampak sangat megah, menunjukkan daya hidup yang tegar. Salah satu pohon tusam di antaranya dipandang sebagai lambang Gunung Huangshan. Pohon tusam itu tumbuh di Puncak Yunu atau puncak gadis. Pohon tusam itu berdaun lebat dengan cabangnya condong ke depan dan mirip seorang yang mengulurkan tangannya untuk menyambut kedatangan tamu, maka pohon tusam itu diberi nama Yingkesong atau "pohon tusam sambut tamu".

Batu yang berbentuk aneka ragam di Gunung Huangshan adalah pemandangan indah nomor dua Gunung Huangshan. Di Gunung Huangshan terdapat banyak puncak dengan kaki gunungnya terjun sampai ke bawah jurang. Batu yang berbentuk aneh terlihat di mana-mana, baik di puncak maupun di lereng atau lurah. Dengan imajinasi yang berani, batu-batu itu bisa mirip binatang, tumbuhan ataupun manusia. Lautan awan dan mata air adalah dua pemandangan khas lagi di Gunung Huangshan. Kedua pemandangan itu terbentuk karena geologi dan iklim yang istimewa.

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040