Pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan" Capai Hasil Tahap Awal
  2017-05-08 11:57:14  CRI

Kementerian Perhubungan dan Transportasi Tiongkok mengumumkan, selama lebih dari 3 tahun sejak dikemukakannya inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan", Tiongkok telah menandatangani 130 lebih persetujuan kerja sama dengan negara-negara yang dilintasi "Satu Sabuk Satu Jalan", antara lain Persetujuan Fasilitasi Transportasi Jalan Raya Internasional Antar-pemerintah SCO dan Persetujuan Transportasi Laut Tiongkok-ASEAN. Berbagai pembangunan mencapai kemajuan positif, yang menandakan bahwa pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan" telah mencapai hasil tahap awal.

Menurut statistik, adapun hasil-hasil yang telah dicapai antara lain, melalui 73 jalan raya dan pelabuhan laut, Tiongkok telah membuka 356 jalur pengangkutan penumpang dan barang internasional dengan negara-negara terkait; layanan pengangkutan laut telah menjangkau semua negara yang dilintasi "Satu Sabuk Satu Jalan"; penerbangan langsung ke 43 negara telah dibuka, dengan total 4.200 rute penerbangan tiap minggu; menyederhanakan prosedur penanganan transportasi kereta api internasional, sehingga mendorong pengangkutan kargo jalan kereta api internasional antara Tiongkok dan Eropa.

Di bidang pembangunan jalan kereta api, jalan kereta api Tiongkok-Laos sepanjang 600 kilometer merupakan akses penting dari Tiongkok menuju Laos dan Thailand. Jalan kereta api tersebut berawal dari kota Kunming, melewati Yuxi, dan bertemu dengan jalan kereta api Laos di Mohan. Kini ruas Kunming-Yuxi telah mulai beroperasi, sedangkan pembangunan jalan kereta api dari Yuxi ke Mohan telah dimulai dan diperkirakan akan beroperasi secara resmi pada tahun 2020. Setelah dirampungkan, perjalanan dari Kunming ke Kota Jinghong Prefektur Otonomi Etnis Dai Xishuangbanna hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam, dan hanya dibutuhkan satu malam untuk mencapai Vientiane, Laos

Kini, berkat upaya bersama Tiongkok dan negara-negara terkait, sejumlah proyek pembangunan infrastruktur penting terus didorong dan sebagian telah mulai beroperasi. Misalnya, dua jalan raya utama di Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan, jalan kereta api di Ethiopia, jalan kereta api di Kenya, jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung, jalur kereta api Tiongkok-Laos, jalur kereta api Tiongkok-Thailand, jalan kereta api di bagian selatan Malaysia dan jalur kereta api Hongaria-Serbia. Pada tahun 2016, Tiongkok telah menandatangani 8.158 proyek pembangunan borongan dengan negara-negara di sepanjang "Satu Sabuk Satu Jalan", dengan nilai kontrak lebih dari 126 miliar dolar Amerika.

Di bidang pengangkutan laut dan pembangunan pelabuhan, pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan" telah mendatangkan peluang baru kepada Pelabuhan Xiamen. Sebagai pelabuhan peti kemas terbesar ke-16 di dunia, terhitung sampai akhir bulan Desember tahun lalu, Pelabuhan Xiamen totalnya memiliki 143 jalur pengangkutan peti kemas, dan 87 di antaranya adalah jalur internasional.

Pelabuhan merupakan sarana penting dalam pembangunan 'Jalur Sutera Maritim Abad ke-21". Selain berfokus pada pemosisian pembangunan 15 pelabuhan di dalam negeri, Tiongkok juga semakin aktif berpartisipasi dalam proyek pelabuhan di luar negeri.

Menurut statistik, dari Oktober 2013 hingga bulan Juni 2016, totalnya ada 38 proyek infrastruktur pengangkutan berskala besar yang dibangun oleh perusahaan milik negara Tiongkok. Proyek tersebut merupakan proyek percontohan dan mencakup 26 negara di sepanjang "Satu Sabuk Satu Jalan". Pejabat Komisi Pembangunan dan Reformasi Negara Tiongkok Li Liancheng menyatakan, pelaksanaan proyek-proyek itu dan kemajuan penting yang dicapai akan membantu meningkatkan perdagangan dan pertukaran personel antara negara-negara di sepanjang "Satu Sabuk Satu Jalan", mendorong penempatan tenaga kerja dan memajukan perkembangan ekonomi di kawasan.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040