Partisipasi Taiwan Dalam Kegiatan Organisasi Internasional Harus Taati Prinsip Satu Tiongkok
  2017-05-10 12:54:19  CRI
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang kemarin (9/5) di Beijing menyatakan, Tiongkok berpendapat bahwa konsultasi mengenai partisipasi Taiwan dalam Sidang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hanya akan tercapai jika mengakui prinsip Satu Tiongkok..

Dilaporkan, pendaftaran Sidang WHO ke-70 sudah berakhir, dan pihak Taiwan belum menerima surat undangan. Taiwan berkali-kali menyebut Daratan Tiongkok melakukan "intimidasi politik" terhadap Taiwan dengan alasan masalah kesehatan. Mengenai hal tersebut, Geng Shuang mengatakan: "Mengenai masalah partisipasi Taiwan dalam Sidang WHO, Sekretariat WHO menaati resolusi nomor 2758 Sidang Majelis Umum PBB dan resolusi nomor 25.1 Sidang WHO serta menaati prinsip Satu Tiongkok, mayoritas negara di dunia ini memahami dan mendukung pendirian Tiongkok mengenai hal itu. Fakta membuktikan, hanya dengan mengakui prinsip Satu Tiongkok, konsultasi mengenai partisipasi Taiwan dalam sidang itu baru dapat dilakukan."

Geng Shuang menekankan, pemerintah pusat Tiongkok telah melakukan pengaturan mengenai partisipasi Taiwan dalam urusan kesehatan dunia, dengan di atas prinsip Satu Tiongkok. Pertukaran informasi Taiwan dengan para negara anggota WHO berjalan lancar, dan mekanismenya sempurna. Sejumlah pernyataan seperti "mengganggu hak atas kesehatan rakyat Taiwan", dan "kelemahan pencegahan epidemi kesehatan dunia" sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040