Menjelang keberangkatan ke Forum 'The Belt and Road' untuk Kerja Sama Internasional (BRF) di Tiongkok, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan, inisiatif One Belt One Road (OBOR) sangat sesuai dengan rencana pembangunan infrastruktur yang diajukan pemerintah Filipina, sehingga ruang kerja sama kedua negara sangat luas. Inisiatif OBOR diyakini akan memperluas hubungan ekonomi dan dagang kedua negara dan menyejahterakan rakyat Filipina.
Duterte ketika menerima liputan media Tiongkok di Manila pada hari Selasa (9/5) mengatakan, ia menaruh harapan pada penyelenggaraan BRF. Ia mengatakan, Filipina sebagai sebuah negara berkembang membutuhkan konektivitas dengan negara-negara lain di kawasannya demi menjamin pertumbuhan sehat ekonominya. Titik tolak inisiatif OBOR adalah ekonomi, dan bertujuan untuk meningkatkan hubungan antar berbagai negara sehingga berbagai pihak dapat mendapat keuntungan dari pertumbuhan perdagangan dan pasar.
Duterte mengatakan, ia yakin inisiatif OBOR akan memperluas hubungan ekonomi dan dagang Filipina dan Tiongkok, sehingga pada akhirnya mendatangkan keuntungan kepada rakyat Filipina. Ia menyatakan pula, partisipasi dalam inisiatif OBOR selain dapat meningkatkan kerja sama ekonomi dan dagang dengan Tiongkok, Filipina juga dapat mengambil pengalaman pembangunan negara-negara lain, khususnya manfaat ekonomi yang didatangkan inisiatif OBOR dan pengalaman mengenai cara menghadapi tantangan ekonomi global.
Menyinggung bagaimana Filipina dan Tiongkok meningkatkan kerja sama dalam kerangka OBOR, Duterte mengatakan, OBOR sangat sesuai dengan rencana pembangunan 2017-2022 yang tengah dilaksanakan Filipina, khususnya di bidang pembangunan infrastruktur. Inisiatif itu sesuai dengan target era emas pembangunan infrastruktur yang dikemukakan pemerintah Filipina, maka ruang kerja sama kedua negara sangat besar. Ke depan, Filipina berharap dapat meningkatkan pengertian terhadap OBOR, mengusulkan lebih lanjut bidang kerja sama potensial antara Filipina dan Tiongkok, dan menjalin hubungan kemitraan dengan negara-negara lain, guna mendorong konektifitas modal, komoditas maupun personel, dan memberikan kontribusi bagi pengembangan kerja sama ekonomi dan perluasan pasar.
Filipina merupakan Ketua Bergilir ASEAN tahun 2017. Duterte mengatakan, , ia akan menghadiri BRF atas nama presiden Filipina, sekaligus mewakili ASEAN. Ia mengatakan hubungan ASEAN-Tiongkok kini memasuki tahap baru, dan OBOR akan menghapuskan rintangan dan memuluskan jalan bagi ASEAN dan Tiongkok untuk melakukan lebih banyak hubungan ekonomi yang saling menguntungkan, guna mendorong kedua pihak menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat, sehingga meningkatkan taraf kehidupan rakyat di kawasan. Ia optimis terhadap masa depan OBOR dan percaya inisiatif tersebut akan meningkatkan lebih lanjut kerja sama ASEAN-Tiongkok.