Upacara pemulaian pembangunan terowongan Walini Kereta Cepat Jakarta-Bandung hari Sabtu (15/7) digelar di Kota Walini, Jawa Barat. Proyek ini menandakan bahwa pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai kemajuan pragmatis.
Menteri BUMN Indonesia Rini Soemarno menghadiri upcara tersebut, dan menyatakan terima kasih terhadap upaya perusahaan Tiongkok dalam pembangunan kereta cepat tersebut. Rini menyatakan pula, bahwa BUMN akan sepenuh tenaga mendukung konstruksi proyek tersebut, dan menjamin proyek ini diselesaikan sesuai jadwal.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang menyambungkan Jakarta dan kota terbesar keempat Indonesia, Bandung akan dibangun oleh PT. China Railway. Kereta cepat ini merupakan kereta cepat pertama di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Terowongan Walini dengan panjang 608 meter dan berada di titik 95-96 kilometer jalur kereta cepat Jakarta-Bandung ini adalah terowongan tunggal dengan rel ganda, dan akan dirampungkan dalam waktu satu tahun menurut jadwalnya. General Manager Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Zhang Wei mengatakan, pembangunan terowongan Walini akan menjadikan pengalaman bagi pembangunan terowongan lainnya dalam jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan hasil penting pengintegrasian inisiatif One Belt One Road dan gagasan Poros Maritim Dunia. Jalur kereta dengan panjang sekitar 150 km ini direncanakan akan dirampungkan dalam waktu 3 tahun. Pada waktu itu, waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung akan diperpendek dari 3-5 jam menjadi 40 menit. Kereta cepat ini akan memperbaiki situasi lalu lintas setempat, memudahkan perjalanan rakyat setempat, serta mendorong perkembangan infrastruktur, bisnis, ekonomi digital, logistik, dan pariwisata di daerah sekitar jalur kereta cepat, untuk meningkatkan level pembangunan dalam bidang ekonomi dan sosial di daerah tersebut.
Dengan latar belakang pembangunan kereta cepat di Indonesia ini, banyak wartawan Indonesia yang secara khusus berkunjung ke Tiongkok untuk menikmati kereta cepat. Seorang wartawan Indonesia melaporkan, Tiongkok telah memiliki teknologi canggih dalam pembangunan kereta cepat maupun sistem pengontrolannya. Sampai saat ini, Tiongkok telah membangun jalur kereta cepat sepanjang 20 ribu km, disamping itu, kereta cepat ini tidak hanya aman, tetapi juga nyaman.
Pemerintah Indonesia belakangan ini menyatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah proyek teladan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok dalam bidang perkereta-apian. Kerja sama bilateral ini telah memiliki sebuah awal yang baik, memberikan dasar yang kokoh bagi kerja sama yang lebih mendalam. Indonesia akan memberikan respon aktif terhadap kebutuhan Tiongkok, mendorong pekerjaan-pekerjaan seperti pembebasan lahan, penandatanganan persetujuan, dan pemberian dana, membentuk mekanisme koordinasi, agar proyek ini menjadi proyek teladan.