Department Kesehatan Filipina pada hari Senin(17/07) menyatakan, perang antara pihak militer Filipina dengan pasukan bersenjata anti-pemerintah di Malawi telah mengakibatkan 465 ribu orang terpaksa meninggalkan kampung halamannya. Pemerintah menyerukan kepada rakyat yang telah meninggalkan kampung halamannya tersebut untuk tidak kembali ke dalam kota sementara, untuk menghindari serangan peluru nyasar.
Menteri Kesehatan Filipina Paulyn Jean Rosell-Ubial pada hari itu menggelar konferensi pers dan menjelaskan keadaan pemukiman korban. Dia mengatakan, pihak militer Filipina telah berperang dengan organisasi anti-pemerintah "Maute" dan teroris bersenjata Abu Sayyaf di kota Malawi selama 56 hari.
Menurut data statistik terbaru yang diumumkan oleh pihak militer Filipina pada hari Senin(17/07), perang di Malawi telah mengakibatkan 553 orang tewas, di antaranya termasuk 411 orang teroris, 97 orang polisi militer dan 45 orang warga sipil. Sampai saat ini, masih ada 60 hingga 70 orang teroris yang menduduki empat kawasan dalam kota Malawi.