Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi kemarin (19/7) di Beijing mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Tunisia, Khemaies Jhinaoui yang sedang mengunjungi Tiongkok. Kedua pihak telah bertukar pendapat mengenai hubungan Tiongkok-Tunisia. Selain itu, juga membahas situasi Libya dan sepakat menekankan perlunya mempertahankan solusi politik masalah Libya. Khemaies Jhinaoui menghargai tinggi pendirian Tiongkok yang obyektif dan adil mengenai masalah Libya, dan juga berharap Tiongkok dapat memainkan peranan yang lebih besar dalam mendorong penyelesaian damai masalah Libya secepat mungkin.
Seusai pertemuan itu, Wang Yi menyatakan kepada media bahwa kedua pihak telah sepakat menganggap bahwa hubungan Tiongkok-Tunisia telah terpelihara dalam perkembangan yang cepat dan baik di bawah perhatian dan pimpinan pemimpin kedua negara. Kedua negara telah mencapai hasil positif di bidang pertukaran politik, kerja sama ekonomi dan perdagangan, serta komunikasi antar masyarakat. Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Tunisia bersedia meningkatkan komunikasi dan koordinasi agar dapat bersama-sama lebih lanjut memajukan hubungan Tiongkok-Tunisia.
Menteri Luar Negeri kedua negara juga menandatangani Persetujuan Kementerian Luar Negeri Tiongkok-Tunisia Mengenai Pembentukan Mekanisme Konsultasi. Khemaies Jhinaoui menekankan kepada media bahwa persetujuan tersebut akan membuka tahap baru bagi kerja sama dan konsultasi kedua pihak.
Salah satu topik utama lain pembicaraan menteri luar negeri Tiongkok dan Tunisia tersebut adalah, bagaimana mendorong Libya agar secepatnya memulihkan perdamaian dan kestabilan. Situasi Libya terus bergolak pasca Perang Libya yang berakhir pada tahun 2011. Pergolakan itu tidak hanya berpengaruh besar bagi negara-negara tetangga Libya termasuk Tunisia, tapi juga terus mengancam keamanan dan kestabilan seluruh kawasan. Mengenai hal tersebut, Wang Yi menekankan bahwa pendirian politik Tiongkok sama dengan Tunisia, yaitu masalah Libya hendaknya diselesaikan secara menyeluruh melalui pendekatan dialog politik.