Pada waktu belakangan ini, sering terjadi kasus kekerasan dan teror di dunia internasional. Di Spanyol, Inggris, Filipina dan Iran berturut-turut terjadi serangan teror. Masyarakat internasional perlu meningkatkan kerja sama anti terorisme dan menanggapi tantangan baru. Sidang Majelis Umum PBB baru-baru ini menerima resolusi untuk merestruktur kerangka anti terorisme PBB, mendirikan kantor anti terorisme PBB, mengatur kembali upaya sistem PBB di bidang anti terorisme, sementara memperkuat dukungan kepada berbagai anggota dalam membina kemampuan anti terorisme.
Periset dari Universitas Chulalongkorn Thailand, Kavi Chongkittavorn menunjukkan, kecenderungan perkembangan terorisme internasional sudah semakin jelas, kekuatan terorisme sedang merembes ke dalam negara dan daerah berkembang yang relatif terbelakang dan tingkat kehidupan relatif rendah. Asia Tenggara sedang menjadi salah satu medan pertempuran bagi kaum ekstremis dan terorisme. Walau masyarakat Asia Tenggara relatif tenang, namun organisasi ekstremis dapat melokalisasi aktivitas teror internasional, misalnya Filipina sedang menghadapi tantangan serius dari organisasi ekstremis.