Mahkamah Agung Kamboja kemarin (16/11) mengambil putusan, membubarkan Partai Penyelamatan Negara dan melarang 118 anggota partai tersebut ikut serta dalam urusan pemerintahan dan politik.
Kementerian Dalam Negeri Kamboja menyatakan, Partai Penyelamatan Negara secara gelap bersekongkol dengan kekuatan eksternal, mencoba menggulingkan pemerintah sah Kamboja melalui "revolusi berwarna". Pada tanggal 6 Oktober, pemerintah Kamboja mengadukan ke Mahkamah Agung untuk membubarkan Partai Penyelamatan Negara.
Pada tanggal 3 September subuh, pemerintah Kamboja meluncurkan pengumuman, Ketua Partai Penyelamatan Negara sebagai partai oposisi, Kem Sokha ditangkap dengan tuduhan dicurigai melakukan kejahatan mengkhianati negara. Beberapa jam sebelum aksi penangkapan, di media sosial Facebook timbul video yang disiarkan oleh situs wet Radio Kamboja yang bermarkas di Australia, video menunjukkan bahwa Kem pada tanggal 8 Desember tahun 2013, Kem Sokha di Australia pernah menyatakan kepada pendukungnya bahwa dia berencana menggulingkan pemerintah sah Kamboja sesuai dengan tuntutan AS.