Perdana Menteri Kamboja Hun Sen secara terbuka menanggapi penghentian bantuan AS kepada pemilu Kamboja pada hari Minggu kemarin (19/11) di Phnom Penh. Ia menyatakan, Kamboja tidak akan tunduk kepada AS untuk memperoleh bantuan.
Hen Sen mengatakan, dewasa ini situasi politik Kamboja stabil dan tidak terdapat krisis politik apapun. Ia menyangkal tudingan negara-negara Barat termasuk AS yang menyatakan bahwa demokrasi Kamboja mundur bahkan terdapat krisis politik yang parah.
Pada tanggal 6 Oktober lalu, Pemerintah Kamboja mengadukan Partai Penyelamatan Nasional kepada Mahkamah Tertinggi dan menuntut untuk membubarkannya dengan alasan bahwa partai tersebut bersekongkol dengan kekuatan luar negeri dan bermaksud menggulingkan pemerintah sah Kamboja. Kemudian pada tanggal 16 November lalu, Partai Penyelamatan Nasional dibubarkan dan melarang 118 orang anggotanya untuk ambil bagian dalam politik dalam lima tahun mendatang. Gedung Putih AS pada hari yang sama mengumumkan bahwa pihaknya telah memutuskan untuk menghentikan bantuannya kepada Komisi Pemilu Kamboja.