XINHUA: Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengimbau agar kesepakatan nuklir Iran tetap dipertahankan, tepat setelah 2 tahun dilaksanakannya kesepakatan nuklir Iran atau yang juga disebut Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA). Pernyataan Guterres tersebut disampaikan juru bicaranya Stephane Dujarric pada Selasa (17/1) kemarin.
Menurut pernyataan itu, Antonio Guterres percaya bahwa kesepakatan tersebut adalah cara terbaik untuk menjamin program nuklir Iran hanya digunakan untuk tujuan damai, juga merupakan hasil penting di bidang nonproliferasi dan diplomasi, serta telah memberikan kontribusi kepada perdamaian dan keamanan regional dan internasional. Guterres mencatat, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) sudah beberapa kali mengkonfirmasi bahwa Iran telah memenuhi komitmennya mengenai masalah nuklir berdasarkan kesepakatan tersebut.
Menurut pernyataan itu, Guterres mengimbau agar masalah terkait pelaksanaan kesepakatan nuklir Iran dapat diatasi melalui mekanisme yang ditetapkan dalam kesepakatan itu. Ia berpendapat, masalah yang tidak berkaitan langsung dengan kesepakatan itu hendaknya diselesaikan tanpa prasangka, agar kesepakatan itu dapat dipelihara.
Presiden Amerika, Donald Trump hari Jumat lalu (12/1) mengumumkan perpanjangan periode pembebasan sanksi terhadap Iran untuk terakhir kali. Trump juga meminta pembaruan pasal dalam kesepakatan itu, dan menambah isi mengenai pembatasan program rudal Iran. Dinyatakannya, jika tidak dapat dicapai kesepakatan yang sesuai dengan harapan Amerika, maka Amerika akan keluar dari kesepakatan itu. Sementara itu, pihak Iran tetap mempertahankan sikapnya, yaitu tidak akan mengadakan perundingan kembali terkait kesepakatan nuklir Iran.