Dana Moneter Internasional (IMF) kemarin (18/4) memperingatkan, walau kondisi moneter yang relatif longgar bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi global dalam jangka pendek, namun kelemahan moneter akibat tertumpuknya kebijakan suku bunga rendah dalam jangka panjang memungkinkan jalan di depan tidak rata, sehingga pertumbuhan menghadapi risiko.
IMF dalam laporannya kemarin mengatakan, dibandingkan dengan laporan pada Oktober tahun lalu, risiko jangka pendek yang dihadapi stabilitas moneter global sedikit meningkat, sementara risiko jangka menengah tetap tinggi.
Pejabat IMF mengatakan, laporan terbaru telah membahasa masalah kelemahan moneter yang dihadapi dunia, yaitu nilai kapital risiko tetap tinggi, pasar baru dan negara yang berpendapatan rendah mungkin mengalami dampak pengetatan mendadak dari kondisi moneter global serta masalah distribusi salah peredaran dolar AS strukturisasi yang bukan bank AS.