Media HK Sebut Pemerintah Pusat Rilis Tindakan Baru tentang Pariwisata Tibet

2019-01-23 11:00:09  

Harian South China Morning Post Hong Kong belum lama lalu memuat sebuah artikel tentang tindakan baru yang dirilis oleh pemerintah pusat untuk mempersingkat waktu tunggu bagi wisatawan mancanegara yang memohon berkunjung ke Tibet.

Dalam artikel tersebut, penulisnya alias jurnalis bernama Laurie Chen mengatakan, pemerintah Tiongkok mengambil keputusan untuk mempersingkat waktu tunggu bagi wisman yang memohon berkunjung ke Tibet justru telah memperlihatkan keyakinan pemerintah pusat, dan keputusan itu diambil kemungkinan atas pertimbangan ekonomi, bukan tekanan politik dari Amerika Serikat (AS). Harian Tibet Tiongkok pada edisi 11 Januari melaporkan, pemerintah Daerah Otonom Tibet menargetkan jumlah wisman sebanyak 40 juta orang pada tahun 2019, untuk itu pihaknya akan berupaya mengurangi waktu tunggu permohonan izin kunjungan ke Tibet sampai hanya separo waktu yang dibutuhkan sebelumnya. Sebagai informasi, wartawan asing, diplomat dan cendekiawan yang membidangi topik sensitif dibatasi ketat untuk berkunjung ke Tibet, sedangkan bagi wisatawan yang bukan warga Tiongkok diwajibkan memiliki surat izin khusus sebelum memasuki daerah Tibet dalam bentuk rombongan turis.

Rektor Akademi Penelitian Tiongkok di bawah King’s College London, Kerry Brown menyebutkan tindakan baru pemerintah Tiongkok tersebut sebagai “tindakan terencana” dan “mempunyai arti ekonomi” bagi Tibet yang kaya akan sumber pemandangan alam. Brown mengatakan: “ Ini membuktikan bahwa pemerintah Tiongkok berpendapat masalah-masalah yang mengganggu daerah itu pada masa lampau sudah terkontrol, dan mereka penuh keyakinan untuk memperlonggar pembatasan yang hadir dalam jangka panjang.” Yuan Zheng dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok mengatakan, keputusan pemerintah Tiongkok tersebut bukanlah tanggapan terhadap tekanan dari luar. Ia mengatakan, masalah Tibet adalah urusan dalam negeri Tiongkok, organisasi atau pemerintah asing mana pun tidak berhak mengintervensinya.

Biro perjalanan Tibet menyatakan sambutan baik atas berita tersebut. Penpa Tsering dari biro perjalanan bernama Easy Tibet Tours mengatakan: “Dulu kami biasanya mengajukan permohonan izin kunjungan satu bulan sebelumnya, tapi sekarang hanya 15 hari sebelum waktu. Bisnis kami pada masa depan pasti akan termanfaat. Ini adalah berita yang baik tidak hanya bagi pasar pariwisata, tapi juga bagi para turis di seluruh dunia.”.

 

甯告鑱/div>