Belakangan ini, Departemen Luar Negeri AS meluncurkan “laporan kebebasan agama internasional” tahun 2018, isi yang terkait Tiongkok terus menyerang keadaan kebebasan beragama di Tiongkok serta masalah pusat penataran Xinjiang. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam jumpa pers peluncuran laporan tersebut menyatakan, sejarah tidak akan tetap diam atas perbuatan-perbuatan itu.
Mengenai hal itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang dalam jumpa pers kemarin (24/6) di Beijing menyatakan, laporan pihak AS dan pernyataan Mike Pompeo mengabaikan kenyataan, penuh dengan prasangka ideologi, mendiskreditkan kebijakan keagamaan Tiongkok dan kebijakan terhadap Xinjiang, secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok, pihak Tiongkok menyatakan ketidakpuasan keras dan menentang dengan tegas, dan sudah mengadakan kontak serius dengan pihak AS. Pihak Tiongkok mendesak pihak AS dan Mike Pompeo untuk menghormati kenyataan, mengesampingkan prasangka, menghentikan peluncuran laporan terkait setiap tahun, menghentikan campur tangan terhadap urusan dalam negeri Tiongkok dengan menggunakan masalah keagamaan dan masalah terkait Xinjiang.
Juru bicara tersebut menyatakan, urusan Xinjiang semata-mata adalah urusan dalam negeri Tiongkok, tidak diperkenankan campur tangan dari kekuatan eksternal. Fakta membuktikan, langkah yang diambil oleh pihak Tiongkok sudah mencapai hasil nyata, sehingga memberi sumbangan penting bagi stabilisasi sosial dan perkembangan berkelanjutan di Xinjiang. Fakta tersebut tak akan dibantah oleh laporan apa saja yang diluncurkan oleh pihak AS dan pernyataan dari seseorang pihak AS.
