Tanggal 17 Juli adalah Festival Musim Panas, hari raya agama penting di Thailand. Ubon, yang terletak di Timur Laut Thailand menggelar parade kendaraan ukiran lilin yang meriah, ribuan orang tertarik untuk berkunjung ke Ubon.
Pada hari itulah, meskipun hujannya rintik-rintik, namun ramah tamahnya parade dan pengunjung tidak berkurang. Dengan suara musik dan penjelasan yang gembira, 50 lebih unit kendaraan ukiran lilin maju lamban. Di depan sebuah kendaraan tersebut, tim pemain yang mengenakan pakaian tradisional tari menari. Di pinggir jalan yang dilalui parade ini dipenuhi pengunjung, mereka sibuk mengambil foto untuk memberi kenangan.
Ukiran lilin adalah karya ukiran dengan bahan lilin, katanya sumber berkaitan dengan Festival Musim Panas Agama Budha. Menurut tradisi agama Budha, selama masa festival denan tiga bulan ini, biksu Thailand meditasi di kuil dan dilarang keluar. Sebelum dimulainya festival tersebut, warga menyajikan makanan, pakaian, barang-barang yang dibutuhkan sehari-hari serta lilin besar yang cukup dibakar tiga bulan ke kuil untuk biksu selama meditasi. Tradisi ini diwarisi turun-temurun, dan berangsur-angsur menjadi kegiatan perayaan Festival Ukiran Lilin, sampai sekarang telah berlangsung 110 lebih tahun.
Kebanyakan karya ukiran lilin mengambil tema dengan kisah agama Budha, seniwan ukiran lilin sepenuhnya memainkan teknik ukiran serta daya kreatif yang luar biasa untuk memberi figur tokoh yang seolahnya hidup dengan ukiran yang cermat. Dengan ukiran yang cermat dan halus, dikombinasi perasaan mendalam warga rakyat Thailand terhadap agama Budha. Ubon mempunyai seniwan ukiran, festival ukiran lilin pun terkenal. Tahun-tahun terakhir ini, Ubon mengembangkan festival ini sebagai kegiatan perayaan yang mendunia agar mendorong perkembangan usaha wisata lokal.
