Sarjana Indonesia: Pembendungan Tiongkok Sangat Bodoh

2019-09-13 14:20:31  

鍥劇墖榛樿鏍囬_fororder___172.100.100.3_temp_9500033_1_9500033_1_1_9f9add6a-3200-42d8-8bbc-c33fc714ae12

Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Dino Patti Djalal selaku Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) mengatakan, dalam 70 tahun yang lalu, Tiongkok telah menempuh perjalanan perkembangan yang luar biasa dan telah mencapai hasil yang mengagumkan. Intrik apa pun yang ingin membendung perkembangan Tiongkok adalah bodoh, dan akan sia-sia belaka. Tiongkok kini berperan sebagai penyedia solusi penting bagi penyelesaian masalah-masalah internasional dan regional. Dino berharap Tiongkok dan ASEAN dapat bergandengan tangan dalam memelihara keadilan internasional dan memboikot segala tindakan yang salah.

Dina menyatakan hal itu dalam pidatonya di depan seminar tentang perkembangan Tiongkok dan masa depan Masyarakat ASEAN yang diselenggarakan oleh korps diplomatik Tiongkok untuk ASEAN.

Dino menyatakan, hubungan Tiongkok-ASEAN sangat unik, di mana pandangan ASEAN terhadap Tiongkok sudah mengalami perubahan signifikan. Tiongkok telah menjadi negara yang berpengaruh terbesar bagi Asia Tenggara. Peningkatan hubungan dengan Tiongkok adalah arus tak terbendung. Sejak pembinaan hubungan dialog antara kedua pihak pada tahun 1990-an, Tiongkok semakin memandang penting hubungannya dengan ASEAN. ASEAN kini telah menjadi prioritas dalam hubungan diplomatik Tiongkok dengan negara-negara di sekitarnya.

Dina menambahkan, menghadapi situasi yang baru, Tiongkok dan negara-negara ASEAN hendaknya mengintensifkan negosiasi seputar Kode Etik Perilaku (CoC) Laut Tiongkok Selatan serta RCEP, sementara berusaha meningkatkan integrasi Inisiatif Sabuk dan Jalan dengan Agenda Konektivitas ASEAN atau Master Plan of ASEAN Connectivity (MPAC) 2025. Dino mengharapkan Tiongkok dan ASEAN menjadi sahabat yang sama derajat, bersama-sama mempertahankan multilateralisme, dan membangun hubungan Tiongkok-ASEAN yang pragmatis.

杈涚澘