Di depan jumpa pers pencegahan dan pengontrolan gabungan Dewan Negara Tiongkok yang diadakan Minggu kemarin (29/3) di Beijing, para pejabat badan pemerintah menyatakan, kargo udara internasional Tiongkok mengalami tantangan serius akibat wabah COVID-19, badan terkait melalui peningkatan pasokan kapasitas angkutan udara dan berbagai langkah lainnya menjamin kestabilan rantai penyuplaian kargo udara internasional selama pandemi COVID-19.
Terhitung hingga tanggal 26 Maret lalu, pihak penerbangan sipil Tiongkok total telah melakukan 23 kali penerbangan internasional, secara akumulasi mengangkut barang bantuan pencegahan wabah seberat 400 ton, dan telah memainkan peranan positif untuk menstabilkan rantai penyuplaian barang bantuan global. Tapi terdampak oleh pandemi, aksesibilitas jaringan kargo melemah, rantai logistik penerbangan mengalami serangan, kapasitas kargo internasional menurun drastis.
Untuk itu, badan terkait membuka “jalur hijau” bagi penerbangan kargo, untuk mendorong para maskapai dalam dan luar negeri Tiongkok melaksanakan penerbangan carter lembur, mengatur tugas penerbangan carter lembur terhadap keadaan kemungkinan munculnya lonjakan permintaan pengangkutan pada pasar tertentu, untuk mencegah resiko terputusnya rantai penyuplaian global.
Ke depan, berdasarkan keadaan pesawat kargo di Tiongkok saat ini, badan terkait akan secara tertib mendorong pembangunan bandara yang berfokus pada fungsi pengiriman, mendorong integrasi mendalam antara perusahaan penerbangan dengan perusahaan logistik, membangun hub kargo udara dan melengkapi kekurangan kargo udara internasional.
