Hunan: Jalinan Tiongkok-Afrika dari Sebutir Bibit Padi

2020-09-18 15:38:06  

Memasuki bulan September, padi di sawah luas di Provinsi Hunan mulai menguning dengan bulirnya beralun-alun tertiup angin pada musim gugur, menandakan panen raya sudah di ambang pintu walaupun terimbas wabah virus corona dan bencana banjir yang serius. “Sebutir bibit padi” telah menyaksikan ketangguhan Tiongkok menghadapi tantangan berat.

Hunan: Jalinan Tiongkok-Afrika dari Sebutir Bibit Padi_fororder_h1

Pada 17 September, upacara serah terima barang bantuan bahan pangan oleh Tiongkok kepada Sudan Selatan digelar di Juba. Menteri Urusan Kemanusiaan dan Mitigasi Bencana Sudan Selatan, Peter Mayen Majongdit mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Tiongkok atas bantuan bahan pangan yang disalurkan tepat pada waktunya.

Hunan: Jalinan Tiongkok-Afrika dari Sebutir Bibit Padi_fororder_h2

Tiongkok tidak hanya memberikan bantuan pangan kepada negara-negara Afrika, tapi juga menyediakan bantuan teknik kepada mereka. Dari 1996 hingga sekarang, melalui program “Kerja Sama Selatan-Selatan” tiga pihak antara pemerintah Tiongkok dengan FAO PBB dan pemerintah negara-negara penerima bantuan, Tiongkok telah mengirim ahli pertanian dan teknisi kepada sejumlah negara Afrika untuk memasyarakatkan teknik penanaman padi hibrida. Sebutir bibit padi yang kecil sudah merangkul sedekat mungkin hubungan antara Tiongkok dengan rakyat sebanyak 2 miliar jiwa di negara-negara Afrika.

Kepedulian Yuan Longping, Bapak Padi Hibrida Tiongkok

 

Padi merupakan tanaman bahan pangan utama atau tanaman alternatif di banyak negara Afrika. Gara-gara terbatasnya dana dan teknologi, negara-negara Afrika tiap tahun mengimpor bahan pangan dalam jumlah besar untuk menghidupi penduduk yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun.

Hunan: Jalinan Tiongkok-Afrika dari Sebutir Bibit Padi_fororder_h3

Yuan Longping adalah “Bapak Padi Hibrida” yang terkenal di seluruh dunia. Padi hibrida sebagai hasil penemuannya dijuluki oleh Barat sebagai “padi khasiat Timur”, yang produksi per unit lebih banyak 20 persen dibanding padi biasa. Produksi padi ekstra yang dihasilkan dari jenis padi hibrida setiap tahun menghidupi sebanyak 70 juta jiwa orang, sehingga secara fundamental menyelesaikan masalah pangan penduduk Tiongkok.

Memasyarakatkan padi hibrida di Afrika dan membantu rakyat setempat mengatasi kelaparan selalu menjadi salah satu kepedulian Yuan Longping. Pergaulannya dengan Afrika berawal dari tahun 1990-an. Pada 1994, Pusat Padi Hibrida Hunan membuka kursus latihan internasional. Asal ada waktu luang, Yuan Longping pasti menyempatkan dirinya untuk memberikan kuliah secara personel. Dari 5000 peserta kursus, banyak berasal dari Afrika. Padi hibrida dengan keunggulan produksi tinggi telah memberikan kesan mendalam kepada para peserta Afrika. Dengan panduan dan dorongan Yuan Longping, sejumlah pakar pertanian Tiongkok telah dikirim ke Afrika untuk menyebarluaskan teknik penanaman padi hibrida kepada negara-negara Afrika.

Hunan: Jalinan Tiongkok-Afrika dari Sebutir Bibit Padi_fororder_h4

Tidak hanya ahli yang dikirim ke Afrika, Tiongkok juga membangun basis percontohan penanaman padi hibrida di sejumlah negara Afrika. Pada 27-29 Juni 2019, ekspo ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Afrika pertama diadakan di Hunan, yang berperan sebagai jembatan untuk menjalin hubungan antara Tiongkok dan negara-negara Afrika.

Hunan: Jalinan Tiongkok-Afrika dari Sebutir Bibit Padi_fororder_h5

Baru-baru ini Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan kunjungan kerja ke Hunan untuk meninjau usaha pengentasan kemiskinan setempat. Selama bertahun-tahun ini, Hunan berusaha mengembangkan pertanian modern dengan didukung oleh iptek. Selain membagi-bagikan teknik terkait padi hibrida dengan masyarakat internasional, pihaknya telah memberikan sumbangan besar dalam membantu negara-negara terkait untuk menyelesaikan masalah ketahanan pangan.

Tiongkok merupakan negara berkembang terbesar di dunia, sedangkan Afrika adalah benua dengan terbanyaknya negara berkembang. Pada lima tahun lalu, yakni pada Desember 2015, Presiden Tiongkok Xi Jinping menulis sebuah artikel di surat kabar The Star Afrika Selatan. Ia menunjukkan, saat ini, negara-negara Afrika umumnya berharap mempercepat proses industrialisasi dan modernisasi pertanian, berjuang untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Tiongkok tengah memperdalam reformasi dan keterbukaan, mendorong restrukturisasi ekonomi dan telah tersedia semakin banyak syarat untuk melakukan kerja sama saling menguntungkan dan menang bersama dengan negara-negara Afrika. Tiongkok dan Afrika memiliki kesamaan yang tinggi dalam strategi pembangunan. Kerja sama Tiongkok-Afrika sudah menyongsong peluang historis yang tiada taranya dalam sejarah.

鐜嬩紵鍏/div>