Pemerintah Tiongkok kemarin (18/9) memublikasikan buku putih mengenai kontribusi tentara Tiongkok terhadap aksi pemeliharaan perdamaian PBB selama 30 tahun yang lalu. Buku putih secara sistematis membeberkan misi dan kebijakan tentara Tiongkok terkait aksi pemeliharaan perdamaian PBB serta hasil-hasil dalam penunaian komitmen kepada KTT Pemeliharaan Perdamaian PBB. Buku putih dengan angka dan fakta yang lengkap membuktikan bahwa tentara Tiongkok adalah kekuatan krusial dalam aksi pemeliharaan perdamaian PBB. Penjabaran dan perincian tersebut telah dengan kuat membantah argumentasi salah politikus AS yang terus menyebar apa yang disebut “ancaman militer Tiongkok”.
Sebagai salah satu negara pendiri PBB, Tiongkok selalu dengan teguh memelihara ketertiban internasional dengan PBB sebagai intinya, melaksanakan kewajiban internasional dan telah telah mendapat apresiasi tinggi PBB dan masyarakat internasional. Dewasa ini, dunia tengah mengalami perubahan situasi yang jarang terjadi selama seratus tahun ini. Pandemi COVID-19 telah meningkatkan ketidakstabilan dan ketidakpastian situasi keamanan internasional. Berbagai negara, khususnya negara-negara besar sedianya bersama-sama memikul tanggung jawab memelihara perdamaian dunia. Akan tetapi yang menyesalkan ialah sejumlah politikus AS seperti Mike Pompeo dan sesamanya sengaja memfitnah Tiongkok “melakukan ekspansi militer dan meningkatkan kehadiran militernya di luar negeri dengan menggunakan kesempatan berpartisipasi dalam aksi pemeliharaan perdamaian”. Akan tetapi, justru merekalah yang terus melakukan manuver militer di kawasan Asia Pasifik sehingga meningkatkan ketegangan situasi di kawasan ini. Mereka bahkan berkoar akan melancarkan konfrontasi ideologi dan “perang dingin baru”, dengan tujuan menjerumuskan dunia dalam kancah keguncangan dan tercerai berai. Fakta telah membuktikan bahwa para politikus AS tersebut merupakan pemicu pergolakan, pelanggar ketertiban internasional dan perusak perdamaian dunia.
Tahun ini bertepatan peringatan 75 tahun kemenangan perang anti Fasis sedunia, sekaligus HUT ke-75 PBB. Menilik kembali sejarah, masyarakat hendaknya lebih menyadari betapa berharganya perdamaian dan betapa sulitnya untuk memelihara perdamaian. Tak peduli bagaimana perubahan situasi internasional, Tiongkok akan terus menempuh jalan pembangunan yang damai, terus mendukung aksi pemeliharaan perdamaian PBB, serta dengan teguh membela multilateralisme, mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan manusia, dan terus menyuntikkan kekuatan positif bagi pemeliharaan perdamaian dunia. Rumor seperti “ancaman militer Tiongkok” sudah tidak bisa dipertahankan lagi di hadapan fakta.
