Wakil etnis minoritas Tiongkok menyampaikan pidatonya di depan sidang Dewan HAM PBB ke-48 pada hari Rabu (22/9) lalu untuk memperkenalkan keadaan pengentasan kemiskinan dan penjaminan ketenagakerjaan.
Seorang wakil Etnis Tajik dari Prefektur Otonomi Kizilsu Krigiz di Daerah Otonom Uygur Xinjiang menyatakan, lingkungan alam di kampung halamannya sangat buruk, infrastrukturnya relatif tertinggal, sehingga pemerintah lokal melaksanakan kebijakan relokasi keseluruhan, dan para penghuni desanya pindah ke gedung apartemen yang luas dan terang yang disuplai air ledeng, gas alam, internet, layanan medis dan pendidikan gratis. Pemerintah menyediakan berbagai macam bantuan kepada petani dan peternak, termasuk penyediaan kamar kaca sayur-sayuran dan pengurangan biaya sewa. Sekarang, setiap keluarga sudah memiliki penghasilan yang stabil dan kehidupan mereka menjadi semakin baik.
Seorang wakil Etnis Uygur daerah Aksu menyatakan, dia sudah mendapat pekerjaan yang memuaskan melalui perekrutan kampus, perusahaan sudah menandatangani kontrak kerja dengan dia dan membayarkannya lima asuransi, juga ia telah menerima penataran di bidang produksi aman dan teknologi. Perusahaan menjamin waktu istirahat dan kebebasan beragamanya, serta menyediakan akomodasi yang baik. Sejumlah fitnahan orang asing mengenai ‘kerja paksa’ etnis minoritas Xinjiang adalah hal yang sangat konyol. Mereka bekerja untuk memperoleh lebih banyak uang dan mengupayakan kehidupan yang lebih baik. Apa yang disebut dengan “kerja paksa” tersbeut sama sekali tidak beralasan.
